LHOKSUKON – Eks kombatan GAM yang tergabung dalam Komite Peralihan Aceh (KPA) Sagoe Kecamatan Tanah Jambo Aye Aceh Utara diduga telah memangkas anggaran pembangunan desa di 47 desa di kecamatan itu.
Di kutip dari ajnn.net Pemangkasan dikabarkan berkisar Rp 2 juta – Rp 3 juta per desa, Kabar tersebut telah menjadi isu hangat sejak sepekan terakhir di kawasan tersebut. Kabarnya, beberapa Geuchik (Kepala Desa) tidak setuju dengan pemangkasan dana itu, namun mereka tak mampu melawan sehingga terpaksa memberikan sejumlah dana itu kepada KPA.
“Benar adanya pemangkasan dana tersebut, kita berinisiatif untuk menyisihkan dana untuk Sagoe, jika pun tidak demikian, dana itu juga akan tersisihkan juga untuk sagoe, bahkan bisa-bisa nominalnya lebih besar,” kata Geuchik yang juga Mukim KPA yang namanya tidak mau disebutkan.
Camat Tanah Jambo Aye, Dayan Albar S. Sos menjawab media, sempat mendengar kabar pemotongan dana desa tahap pertama itu. Namun, ia mengatakan pihaknya tidak tau harus berbuat apa.
“Saya sempat mendengarkan kabar tersebut, namun hal ini tidak menyangkut dengan kecamatan. Kita tidak tau harus berbuat apa, itu semua antara para Geuchik dengan Sagoe (KPA Sagoe-red),” terang Dayan di ruang kerjanya, Selasa (06/10/15).
Salah satu anggota KPA Sagoe setempat yang dikonfirmasi media via telepon terang-terangan mengakui adanya pemotongan untuk KPA Sagoe tersebut. Namun, ia tidak menjelaskan secara rinci ke mana anggaran tersebut akan dipergunakan.
“Nyan hal biasa hai adoe, tanyoe ken talake cit bacut keu sagoe (Itu hal yang biasa adinda, kita kan perlu juga dana tersebut untuk keperluan sagoe-),” ujar anggota KPA tersebut singkat, Selasa (06/10) sore.
LSM Mengecam, KPA Panglima Wilayah Pasee Membantah
Ketua LSM Aceh Human Faundation (AHF), Adi Maros, sebagaimana yang dilansir media online AJNN.net, menyesalkan dugaan pemangkasan dana desa yang dituding dilakukan oleh anggota Komite Peralihan Aceh (KPA) atau eks Kombatan GAM yang ada di Sagoe-Sagoe Kecamatan Tanah Jambo Aye.
Dirinya dalam hal ini meminta kepada anggota KPA di kecamatan Tanah Jambo Aye segera mengembalikan dana tersebut karena itu dana pembangunan desa, jangan diambil hanya untuk memperkaya diri.
Kemudian, dugaan itu dibantah oleh Panglima Operasi Daerah IV wilayah Pase, Muhammad Jhoni. Bantahan itu disampaikan kepada media, Rabu (7/10/2015). Menurut dia, KPA tidak ada kapasitas untuk memotong dana desa tersebut.
Pihaknya cuma meminta duduk untuk bermusyawarah dengan para Keuchik menjelang meugang sekaligus Idul Adha untuk saling memikirkan nasib para yatim/piatu korban konflik yang ada di setiap gampong dalam wilayah kecamatan Tanah Jambo Aye.
“Kami selalu memikirkan kaum dhuafa dan eks kombatan GAM yang hidupnya masih morat-marit untuk beli daging meugang,” ujarnya. Dikarnakan, lanjutnya, mereka (yatim, red) masih kewalahan karena faktor ekonomi.
“Mereka anak yatim, kaum dhuafa dan eks GAM yang kurang mampu, tanggung Jawab siapa? Nasib mereka harus saling kita pikirkan menjelang hari meugang dan lebaran setiap tahun,” tegasnya.
Maka atas dasar itulah pihaknya minta dari unsur Keuchik untuk mendata mereka semua, dan hasil musyawarah antara keuchik dan pimpinan eks GAM Sagoe kecamatan setempat serta sejumlah tokoh lain sebelum meugang lebaran haji lalu.
Pada pertemuan, tambahnya lagi, pertemuan yang dilaksanakan di desa Biara Timu semua Keuchik tidak ada yang keberatan waktu itu, jadi dirinya sangat menyesalkan atas pernyataan Adi Maros tanpa cros chek lebih dulu di kecamatan Tanah Jambo Aye.
“Ada sekitar 260 anak yatim waktu meugang lebaran Haji yang baru berlalu. Kita bantu dengan jumlah Rp 350.000/KK setiap hari besar. Saya minta Adi Maros jangan asal bicara tanpa mengetahui persoalan yang sebenarnya, jadi jangan cari sensasi dalam hal ini,” tutupnya
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Eks kombatan GAM yang tergabung dalam Komite Peralihan Aceh (KPA) Sagoe Kecamatan Tanah Jambo Aye Aceh Utara diduga telah memangkas anggaran pembangunan desa di 47 desa di kecamatan itu.
(Sumber: Acehsatu.com/Ajnn.net/lintasaceh.com)