Masyarakat Alue Bu Mengadakan Tahlilal Untuk Para Syuhada

0
56
politikaceh.co

Aceh Timur - Sabtu 12/11/2016 Mengenang para Syuhada merupakan men genang sejarah perjuangan GAM yang mengukir perubahan yang sangat signifikan untuk Aceh,salah satu keberhasilah sejarah adalah tegaknya Syariat Islam di bumi Aceh.

Disamping telah tertanam idiologi kebangsaan bangsa Aceh sebagai sebuah bangsa, karena di Aceh ada beberapa eknis yang hidup berdampingan satu sama lain sehingga terikat pada satu idiologi yang sama yaitu kebangsaan Aceh.

Jasa para Syuhada tidak mampu dinilai dengan apapun, kecuali mengingat, mengenang dan mengirim doa setiap saat, agar para syuhada di tempatkan disisi Allah SWT,dan diberikan Syurga atas keilkasannya dalam perjuangan.

Iklan Muallem - TA KhalidIklanIklan Muallem - TA Khalid

Sebagaimana pernyataan ketua panitia Supriadi aliasGam Biet, Alue Bu Sabtu, 12/11/2016. “Saya selaku tuan rumah mengucapkan ribuan terima kasih atas kunjungan semua undangan dalam acara yang sangat sakrar ini yaitu Tahlilan untuk Para Syuhada”.

Sebagai mana kita ketahui semua bahwa kita bisa berdiri tegak hari ini tidak lepas dari para para Syuhada yang telah mengorbankan nyawanya demi tegaknya tujuan perjuangan. Kawan-kawan seperjuangan hari ini sebagaimana kita ketahui semua, perjuangan kita sudah membuahkan hasil yaitu kita berperang tidak lagi mengunakan senjata akan tetapi kita berjuang melalui politik.

Kita tidak harus lagi meneteng senjata dalam berjuang, sudah ada jalur yang sangat muslihat tanpa harus lagi mengorbankan nyawa karena perang,cukup hanya dengan memperkuat parlemen, baik eksekutif maupun legeslatif melalui partai lokal yang di amanatkan dalam UU PA yaitu terbentuk partai Lokal untuk berjuang secara deplomasi dan demokratis.

Hari kita hanya memilih orang yang di usung oleh Partai Aceh, siapa pun dia yang diusung oleh Partai, itu yang akan menjadi pilihan kami. Sudah barang tentu dan melalui proses ketat, maka terpilihlah orang-orang terbaik partai yang akan bertarung maju sebagai pemimpin.

Kami kepada teman-teman seperjuangan yang telah salah langkah menyebrang ke ke tempat lain untuk kembali kerumah sendiri, karena tidak ada harapan yang besar yang dapat di andalkan di ntempat lain hanya janji manis yang ada, akan tetapi ini rumah kita sendiri walau bagaimanapun juga rumah kita, sekian nyawa telah di pertarungkan, sekian anak yatim telah kehilangan kasih sayang orang tuanya masa hanya kepentingan perut sejengkal kita korbankan semuanya.

Kalau ada masalah mari pecah bersama demi tegaknya sejarah perjuangan kita. Kalau satu nyamuk berada dalam kelambu jangan bakar kelambunya, cukup kita usir nyamuk yang mengganggu, karena kelambu adalah alat. Teman-temanku seperjuangan partai adalah alat untuk meraih tujuan perjuangan. Tegasnya Gam Biet penuh semangat.

Rocky menambahkan dalam sambutannya di acara Tahlilan untuk para Syuhada “Kawan-kawan ku seperjuangan dengan segenap keharuan dan kesedihan kita dalam mengenang teman-teman kita yang telah lebih dulu di panggil oleh Allah SWT atau Syahit dalam berjuang, demi tegaknya cita-cita bangsa dan agama, para syuhada telah berkorban nyawanya untuk perjuangan” tinggal lagi kita-kita yang masih hidup ini meneruskan cita-cita perjuangan ini.

Apakah hari ini kita semua melupakan sejarah telah kita ukir bersama melalui darah dan nyawa. Para syuhada akan menangis menyaksikan denamika kita saat ini. Dulu kita hanya melawan satu musuh bersama tetapi hari ini kita harus melawan kawan sendiri.

Tega tidak tega itu harus kita lakukan demi cita-cita perjuangan kita. Tidak salah mereka yang bersebrangan hari ini, karena mereka telah termakan oleh fitnah dan rayuan oleh musuh kita dari dulu yang menginginkan KPA dan PA ini hancur tanpa sisa.

“Saya sangat yakin sekali teman-teman kita yang bersebrangan saat ini, idiologi perjuangan masih sangat tertanam di dalam otak dan hati sanubarinya, Cuma terpengaruh dengan nafsu dan keinginan besar serta janjian manis yang di tawarkan oleh musuh, maka idiologinya mereka simpan sebentar, suatu saat nanti pasti mereka akan kembali ke kita dalam barisan perjuangan ini”.

Kawan-kawan seperjuangan, saya menghibau untuk tidak melakukan kekerasan terhadap kawan-kawan yang bersebrangan tersebut. Kalau bendera kita di bakar jangan balas membakar. Kalau terjadi di depan mata kita cukup serahkan pada kepolisian selaku penegak hukum.

Perlu di ketahui bersama oleh kita bahwa mereka para musuh kita sangat berharap sekali perdamaian yang telah sekian tahun kita bina dan pupuk bersama ingin di hancurkan begitu saja, maka kita jangan terpancing dengan skenario nakal dan murahan ini. Kita jangan terjebak dalam permainan ini, walau beberapa teman-teman kita mampu di pengaruhi dan terjebak dengan lakonnya mereka dengan iming-iming harta dan kedudukan.

Hari ini kawan-kawan semua cabo lihat dan perhatikan sepenuhnya, para ulama sudah mendukung kita sepenuhnya, kenapa para ulama mendukung kita, apakah karena uang, apakah kerena kedudukan tidak sama sekali, akan tetapi karena para ulama sudah menyaksikan sendiri perjuangan ini kemana arahnya dan kemana tujuannya.

Dalam waktu lima tahun ini kita mampu melahirkan dan menegakkan Akhlakul Karimah yaitu menegakkan Ahlulsunnah Wal-Jamaah dengan Mazhab Imum Safi’i. Ini cita-cita kita tegaknya agama dan syiriahnya di bumi Aceh, maka para ulama ikut bersama kita dalam perjuangan ini. Demikian penegasannya.[] is cek