Baliho Calon Bupati Aceh Timur (NEK TU), Pakai Curak Partai Aceh

0
1722
Baliho Calon Bupati Aceh Timur (NEK TU), Pakai Curak Partai Aceh
politikaceh.co

POLITIKACEH.COM | Aceh Timur - Selembar baliho pasangan calon Bupati Aceh Timur dari nomor urut 1, Nek Tu-Polem terpampang dengan menggunakan warna dan corak yang sangat menyerupai dengan Partai Aceh.

Baliho itu tepatnya berada di Gampong Kede Blang, Kecamatan Idi Rayek, Kabupaten Aceh Timur. Seperti yang diketahui semua orang, ciri khas warna serta corak merah putih dan hitam merupakan “identitas” Partai Aceh yang digunakan oleh kandidat yang diusung oleh Partai Aceh sendiri.

Amatan media ini, baliho pasangan Nek Tu - Polem yang maju lewat jalur independen itu turut juga menggunakan warna dan corak yang mirip dengan Partai Aceh itu.

Iklan Muallem - TA KhalidIklanIklan Muallem - TA Khalid

Sementara diketahui, oleh masyarakat Kabupaten Aceh Timur sendiri hanya satu Paslon yang diusung oleh Partai Aceh yakni pasangan H. Hasballah Bin H.M. Thaib dan Syahrul Bin Syamaun atau yang lebih dikenal pasangan HARSYAH, mereka sebagai kandidat yang memiliki nomor urut 2 di kabupaten ini.

Menurut Masyarakat Setempat Yf mengatakan, “disaat saya melintas pun bertanya-tanya mengenai aturan mengatur mengunakan simbol dari kandidat lain dalam Pilkada, “Pue ka mabok Nek Tu, atawa jinak woe bak sot bak Partai Aceh, nyan baliho Partai Aceh lagoe geu pakek,” ujar salah satu warga desa setempat yang tidak ingin disebutkan namanya kepada media ini di lokasi, Selasa, 15 November 2016.

Dan warga lainnya juga mempertanyakan perihal perturan menggunakan warna yang mirip Partai Aceh oleh kandidat lain. “Apakah itu dibenarkan? Kalau menurut kita tahu itu salah aturan. Itu kandidatnya bisa di laporkan ke Panwaslih. Atau Nek TU gak malu pasang sepanduk pakai warna PA? Padahal dia udah keluar dari PA, “memang gak jelas dia,” ujarnya dengan penuh senyum sambil berlalu sesaat sebelum media ini sempat menanyakan namanya tapi masyarakat tersebut menyebutnya tapi mintak jangan ditulis namanya dan masyarakat itu juga meminta kepada Panwaslih atau pihak keamanan agar segera menindaklanjuti persoalan itu.

Karena jika tidak ditakutkan bakal terjadi problem antara kedua sinpatisan. ” Menyoe hana icok tindakan bahaya nyan. Yang na karu euntuk. Dan Nek Tu jangan membodohi masyarakat, bek geu yak pu awo tanyo. Jika memang dia ka geu grop pageu (sudah keluar-red) dari Partai Aceh jangan lagi pakek lambang Partai Aceh,” ucapnya dengan kesal. Ujar tokoh tersebut. ||(Ronny S)