POLITIKACEH.CO | Bireuen - Gampong Raya Tambo yang terletak di pertengahan Kecamatan Peusangan menjadi saksi sejarah panjang perjuangan Bangsa Aceh dalam mempertahankan harkat dan martabatnya, beberapa kejadian dimasa lalu sampai dengan saat ini masih tetap membekas di memory masyarakat dalam sagoe Tgk Di Ceukok.
hal tersebut dikisahkan oleh Afrijal Mussanna atau yang biasa dipanggil dengan Kacamoto yang menjabat sebagai panglima Sagoe, pada Acara Silaturrahmi antara H Khalili SH dengan masyarakat Gampong Raya Tambo.
Acara Silaturrahmi tersebut dilaksanakan pada Minggu (27/11), dimana anggota KPA dan PA di dalam Sagoe Tgk di Ceukok mengundang H Khalili SH beserta Yusri Abdullah untuk memaparkan visi dan misi kepada masyarakat di dalam sagoe tersebut.
“Di Blang Panjoe berdiri Kamp Konsentrasi Kombatan yang bernama Tgk Di Ceukok, pagi itu tahun 2002 dalam sebuah operasi fajar terjadi pengepungan sebuah Rumah yang ditempati oleh 5 orang kombatan GAM, pengepungan tersebut mengakibatkan Yusriadi (Si Kleung), Julhadi (Zul) dan Junaidi (Si Di) meninggal dunia dan seorang pemilik Rumah yang bernama Nur Anshari ditangkap dan terkahir juga meninggal di dalam penjara Kajhu”, kisah Kacamoto.
Menurut Kacamoto kejadian tersebut sempat diabadikan dalam sebuah foto oleh salah seorang wartawan yang sampai dengan saat ini foto tersebut seakan menjadi simbol perihnya sejarah perjuangan bangsa Aceh.
Kacamoto mengatakan bahwa dirinya Optimis masyarakat di dalam sagoe Tgk Di Ceukok masih mendukung Partai Aceh.
“Kami pengurus KPA dan PA di dalam Sagoe Tgk Di Ceukok Optimis masyarakat Bireuen Khususnya dalam sagoe Tgk Di Ceukok masih mencintai dan menginginkan PA menang, karena masyarakat tidak mungkin melupakan sejarah panjang perjuangan bangsa Aceh”, tutup Panglima Sagoe tersebut.||(DIMA/PA)