Terkait Politik Kotor, HIMPAS-SU Himbau Masyarakat Aceh Singkil Jangan Terjebak Dengan Perusak Aqidah

0
8
Terkait Politik Kotor, HIMPAS-SU Himbau Masyarakat Aceh Singkil Jangan Terjebak Dengan Perusak Aqidah

POLITIKACEH.CO | Aceh Singkil - Ketua Himpunan Mahasiswa Dan Pelajar Aceh Singkil Sumatra Utara (HIMPAS-SU) Irwansyah Putra Sambo kembali bersuara sehubungan dengan beredarnya rekaman suara tentang terlibatnya salah seorang ustad dalam membai’at timses calon bupati Aceh Singkil.

Ungkapan tersebut mengarah kepada tim pemenangan pasangan nomor urut satu yaitu pasangan Safriadi SH dan Sariman SP, dengan menggunakan Al-Qur’an, karena perbuatan tersebut sangat bertentangan dengan ajaran Islam apa lagi hanya untuk mengejar kursi kekuasan.

 “menurut kita hal itu tidak bisa di anggap hal sepele dan kami atas nama mahasiswa menghimbau kepada masyarakat agar jangan terjebak dengan hal-hal yang merusak aqidah kita tidak ingin tanah para ulama sufi ini di kotori oleh orang-orang jahil yang akan menimbulkan bencana kepada kita semua kepada para pemuda Aceh Singkil,” tagas Sambo.

Iklan Muallem - TA KhalidIklanIklan Muallem - TA Khalid

Sambo menerangkan, “seperti kita ketahui negara ini di atur oleh UUD 45 dan Pancasila yang dalam pelaksanaannya belum tentu sesuai dengan ajaran Islam jangan menghalalkan segala agar bisa berkuasa tapi gunakan cara halal yang tidak bertentangan dengan agama karena Al-Qur’an 30 juz tersebut merupakan mu’jizat untuk membimbing umat bukan untuk menyesatkan umat seperti dalam rekaman tersebut”.

Dalam kesempatan tersebut Irwansyah Putra Sambo meminta kepada Majelis Permusyawaratan Ulama dan para pemuka agama di kabupaten Aceh Singkil bisa mengatasi atau memanggil ustad dan calon kandidat tersebut.

“mari kita jaga dan pelihara marwah dan nilai-nilai sejarah yang telah di ukir ulama dan pejuang kita begitu juga kepada saudara umat nasrani yang berada di kabupaten Aceh Singkil mari kita mencontohi saudara-saudara kita yang non muslim di pusat kota Banda Aceh yang selalu hidup berdampingan dan saling menjaga kerukunan antar umat beragama seperti yang tertulis dalam nota kesepaham antara pemerintah Republik Indonesia dan Gerakan Aceh Mardeka yang di tanda tangani di helsinki finlandia kita jaga perdamaian ini agar kita bisa menikmatii hasil dari apa yang sudah di sepakati,” tutup Sambo.||(HS)