POLITIKACEH.CO | Lhoksukon - Muhammad jhoni , Juru bicara Partai Aceh Wilayah Pasee dan rekannya Otman alias Ayah Ot, telah di giring oleh aparat Polres Aceh Utara terkait kasus adu mulut dengan timses Tarmizi Karim saat pergantian khatib salat jumat secara tiba-tiba, saat salat Jumat di Masjid Pase Panton Labu, sekitar pukul 14.45 WIB, Jumat (20/1).
Dari informasi yang dihimpun saat ini, jhoni berada di mapolres aceh utara. Namun telah beredar beberapa Foto tentang arogansi pihak aparat dalam mengusut kasus jubir PA dengan memborgol tangan jhoni dan rekannya. Menurut ketua Jaringan Aneuk Syuhada Aceh (JASA) Bukhari.
Arogansi pertama Aparat yaitu pihak aparat langsung membekuk jhoni tanpa meninjau ulang kasus yang terjadi dan memperlakukannya seperti seorang tahanan. “ Seharusnya pihak aparat harus menyelesaikan masalah bukan menambah masalah dengan membekuk jhoni ke Mapolres Aceh Utara”.
Kemudian Bukhari menambahkan dengan membekuk Jhoni pihak aparat telah mempraktekan lemahnya keadilan di negeri ini, pasalnya kasus yang terjadi masih dalam kontek kewajaran. kronologi kejadian bermula sebelum pelaksanaan shalat Jumat di Masjid Pase akan di gelar.
Panitia Masjid Raya Pasee didatangi oleh Jhoni, dan Otman alias Ayah Ot, dan salah satu tokoh agama dari KPA/PA Pase Tgk. Jafar Daud. Kemuadian Bukhari sangat Menyayangkan arogansi Aparat Porles Aceh Utara yang melakukan pemukulan terhadap M. Jhoni tanpa ada alasan dan landasan hukum yang jelas.
Seharusnya tugas aparat mengayomi masyarakat bukan menghujaninya dengan pukulan. Jhoni dan rekannya meminta kepada panitia salat Jumat agar melarang salah seorang Calon Gubernur Aceh Tarmizi A Karim membacakan khutbah di masjid tersebut di karenakan Jhoni khawatir Tarmizi Karim sebagai salah satu kandidat Gubernur Mengunakan Khutbah Jumat sebagai ajang mengampenyekan diri di dalam masjid dan itu tidaklah etis.
Bukhari sangat menyayangkan pihak aparat telah memperlakukan jhoni seperti tahanan padahal kasus ini bisa di selesaikan secara kekeluargaan dan juga kepada pihak panitia masjid seharusnya netral dalam hal ini. Menurut data panitia Masjid Pase yang tertanggal 20 Januari 2017 adalah tgk Faudan Azima.||